Teknik Berlatih Senam Pernafasan
Satria Nusantara
Satria Nusantara
Ada 3
(tiga) hal pokok yang diolah dan dikembangkan dalam mempelajari Ilmu Seni
Pernafasan Satria Nusantara, yaitu : Nafas, Gerak dan Konsentrasi/Jiwa.
Adapun
Pelatihan Seni Pernafasan Satria Nusantara dilakukan dalam beberapa tahap :
1. Berdoa
Sebelum mulai berlatih tenangkan diri dan
pikiran dan berdoa menurut agamanya. Doa adalah suatu kegiatan khusus manusia
bertuhan dalam rangka membangun hubungan batin dengan Tuhannya, dengan cara
menyadari kelemahan dan keterbatasan yang dimiliki sehingga meminimalkan
egosentris disertai dengan penyerahan diri secara total kepada Sang Penentu
Kehidupan. Ketenangan jiwa akan meningkatkan kerja syaraf pusat dan
meningkatkan daya tahan sistem secara menyeluruh.
Pada saat doa pertama, seyogjanya segala beban
pikiran dan kesibukan pekerjaan diluar pelatihan yang masih membebani pikiran
diusahakan untuk dihilangkan. Perlu disadari bahwa fase ini mulai memasuki
kehidupan dunia pelatihan Satria Nusantara, berada dalam keadaan relaksasi
penuh dan siap menuju pengolahan diri.
2. Nafas
Duduk Awal (10 menit)
Nafas Duduk Awal merupakan tahapan dimana
proses pengkondisian dari dunia luar ke dalam dunia seni pernafasan. Tubuh
mulai diajak dan dibiasakan dengan pola nafas yang diatur diluar kebiasaan
refleks, sehingga konsentrasi ke dunia mikro masing-masing diharapkan mulai
terjadi. Fungsi utama atas duduk awal ini adalah penyiapan dan pemanasan
(warming up) bagian dalam tubuh sebelum Nafas Jurus. Sepuluh menit duduk nafas
awal sudah mulai menyebabkan tubuh menjadi hangat dan berkeringat.
3. Nafas
Jurus (60 menit atau lebih)
Nafas Jurus merupakan pengolahan pernafasan
yang dilakukan bersamaan dengan melakukan gerak tertentu atau yang disebut
Jurus. Ada 2 (dua) jenis Nafas Jurus yang dipelajari di Satria Nusantara yaitu
Nafas Dasar dan Nafas Gabungan.
Yang dimaksud dengan Nafas Dasar ialah nafas
ditekan dan ditahan selama melakukan gerakan jurus. Sedangkan Nafas Gabungan
adalah nafas tarik, tekan/tahan, atau keluar disesuaikan dengan gerakan
jurusnya.
4. Berdoa
Pada saat doa kedua, berharap mendapat manfaat
berlatih dan mensyukuri nikmat diberikan kesehatan dan kekuatan untuk digunakan
dalam kehidupan keseharian.
5. Nafas Duduk
Akhir (10 menit)
Nafas Duduk Akhir dilakukan untuk proses
pendinginan tubuh (cooling down), menuju kondisi dunia luar, sekaligus
mengendapkan dan menyimpan hasil-hasil pelatihan. Sepuluh menit duduk nafas akhir membuat tubuh menjadi normal kembali dan keringat berhenti mengalir.
Sumber : http://sn-pusat.blogspot.com/